Festival Sampah Plastik, Bicara Krisis Iklim hingga Pengolahan Sampah Terpadu.

Berita3.net, SANGATTA – Tampak rintik-rintik pagi membasahi sebagian panggung kegiatan “Festival Sampah Plastik” di Jalan Santai RT 5, Lapangan Gantangan, Desa Sangatta Selatan, yang dilaksanakan oleh All Community pada Sabtu (4/6) pukul 06:30 WITA.

Selang satu jam lebih tepatnya pukul 08:30 WITA, tak jauh dari lapangan itu terdapat warung kelontong berdiameter 400 sentimeter milik warga setempat, Vita Nurhasanah Camat Kecamatan Sangatta Selatan, sudah berada di lokasi kegiatan bersama dengan warga. Menyusul Roni Wahyudi, Kepala Desa Sangatta Selatan.

Pada permulaan kegiatan dalam sambutannya, Ikhwan Abbas Ketua All Community mengungkapkan, kegiatan “Festival Sampah Plastik” diadakan selain menyemarakkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia juga sejatinya menjadi ‘arus balik’ bagi seluruh manusia untuk menegarkan komitmen penyelamatan hingga pemulihan lingkungan, di tengah serangan krisis iklim yang semakin tidak terkendali.

“Kenaikan suhu global saat ini mengakibatkan sendi-sendi kehidupan kita berpotensi mengalami kepunahan massal secara perlahan, namun pasti,” ungkap Ibo, sapaan karibnya.

Festival Sampah Plastik

Sejalan dengan kenyataan hidup tersebut, sambungnya, melalui “Festival Sampah Plastik” yang diprakarsai All Community turut mengambil peran dalam memerangi ganasnya dampak dari krisis iklim dengan mengajak dan melibatkan warga untuk mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai. Kemudian mengekstraknya menjadi produk bernilai ekonomi, yang berbasis ekologi.

Di samping itu, kegiatan yang dirangkai dengan penanaman pohon buah di pekarangan rumah warga, sharing session hingga pertunjukan kesenian secara resmi dibuka oleh Camat Sangatta Selatan, Vita Nurhasanah.

“Kalau kita anak milenial berarti sudah harus tahu bicara iklim, dan bagaimana cara mengurangi sampah seperti kegiatan hari ini,” kata Vita dalam sambutannya

Menurut perempuan yang memimpin seluruh wilayah Sangatta Selatan itu, upaya menjaga iklim berarti sama halnya dengan menjaga ruang hidup kemudian harus di mulai dari lingkungan terdekat.

“Jika menjaga iklim berarti kita juga menjaga lingkungan, begitu pun mengurangi sampah plastik berarti menjaga lingkungan dan iklim. Mari mulai dari diri sendiri, dan komunitas terkecil di sekitar kita,” tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Roni Wahyudi Kepala Desa Sangatta Selatan menyampaikan, bahwa pihaknya telah berinovasi dengan melakukan kerjasama bersama Bank Sampah Induk dalam mengelola Sampah plastik di lingkungan pemukiman.

“(Kita) kerjasama dengan bank sampah induk, untuk membuat bank sampah unit. Agar (sampah plastik) tidak dibuang sembarangan, dan bisa menjadi nilai ekonomis,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya dalam waktu dekat akan membuat taman rekreasi yakni Taman Rekreasi Rawa Indah, yang berisi tanaman buah serta edukasi terhadap pengolahan sampah plastik.

Pada kesempatan itu berbagai lapisan masyarakat turut terlibat diantaranya, warga RT 5, 40 komunitas yang tergabung di dalam All Community, SMAN 1 Sangatta Selatan, dan Extinction Rebellion Kutai Timur. (*)