Berita3.net, SANGATTA- Dari 139 Desa di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menurut data yang dirangkum oleh pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kutim dari 2019 sudah ada 20 desa berstatus desa maju, 3 desa mandiri dan 71 berstatus berkembang. Artinya indeks desa membangun (IDM) di Kutim semakin tahun semakin meningkat. Progress ini cukup positif, pasalnya Kutim yang baru memasuki usia ke 20 tahun sudah menunjukkan progres baik di bawah kepemimpinan Bupati Ismunandar.
Kepala DPMD Kutim Suwandi melalui Kepala Bidang Sumber Daya Alam, Teknologi Tepat Guna, Pembangunan Kawasan Perdesaan (Kabid SDA, TTG dan PKP) Jarnoko mengatakan berdasarkan hasil evaluasi perkembangan desa melalui indeks desa membangun (IDM), ratusan desa tertinggal dan sangat tertinggal naik statusnya menjadi desa berkembang.
“Setelah 20 desa berstatus maju, sekarang sudah ada 3 desa yang saat ini statusnya menjadi desa mandiri. Sangatta Utara yakni Desa Singa Gembara dan Swarga Bara. Di Sangkulirang ada Desa Benua Baru Ilir. Selai itu ada 71 desa berkembang di 18 Kecamatan di Kutim yang naik status. Sebelumnya rata-rata masih berstatus desa tertinggal. Namun tahun 2019 mengalami peningkatan,” ungkapnya saat ditemui Pro Kutim belum lama ini.
Ditambahkan Jarnoko, capain yang luar biasa tersebut merupakan komitmen dan kesungguhan Pemkab Kutim. Dan tidak ketinggalan partisipasi para pendamping desa serta semua pihak yang terkait. Karena itu, sambungnya, sinergi harus terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Sehingga status desa sangat tertinggal dan desa tertinggal tidak ada lagi.
“Semuanya sudah naik menjadi desa berkembang, maju dan desa mandiri,” kata Jarnoko.
Mengulas data terdahulu, Jarnoko menyebut pada 2019 di Kutim masih memiliki desa tertinggal. Yakni sebanyak 44 desa. Kemudian desa sangat tertinggal ada 1 desa yaitu di Desa Benhes Kecamatan Muara Wahau. Selanjutnya untuk desa berstatus maju ada 20 desa dan terakhir yaitu desa berstatus mandiri berjumlah 3 desa. Namun kini semua terus melaju kearah yang positif. (adv/hms13/An)