Berita3.net, SANGATTA – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman akan menjadi salah seorang pembicara di forum nasional yang diselenggarakan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) di Palembang padaNovember 2025 mendatang. Undangan ini disampaikan langsung oleh Ketua PERHAPI Kutim Zulfikar Rahman Sagala, saat audiensi di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Kutim, Selasa (2/9/2025) malam.
Dalam pertemuan tersebut, Zulfikar menjelaskan bahwa Bupati Ardiansyah diundang untuk berbicara dengan tema “Optimalisasi dan Peran Dana Bagi Hasil dalam Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Daerah Penghasil Sumber Daya Mineral dan Batubara”.
Tema ini sangat relevan mengingat Kutim merupakan salah satu daerah penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Forum ini juga akan menghadirkan kepala daerah lain dari Morowali, Muara Enim, dan Lahat.
Selain itu, Zulfikar juga mengabarkan bahwa Kutim akan menjadi tuan rumah FGD (Forum Group Discussion) Nasional pada Oktober 2025. FGD ini akan membahas Standarisasi ESG (Environmental, Social, and Governance) Batubara. Acara ini bertepatan dengan HUT PERHAPI, Hari Pertambangan, dan HUT Kutim.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah mengenalkan standar ESG secara nasional dan mempromosikan Kutim sebagai daerah yang peduli terhadap tata kelola pertambangan berkelanjutan,” sebutnya.
Ditambahkan Zulfikar, saat ini keanggotaan PERHAPI Kutim tercatat sebanyak 240 orang, yang berasal dari berbagai perusahaan tambang di wilayah tersebut.
Sementara itu, Bupati Ardiansyah Sulaiman yang mengenakan pakaian gamis menyambut baik undangan tersebut
“Saya akan berusaha menyiapkan diri untuk mengikuti kegiatan ini. Saya akan pelajari topik yang akan dijadikan bahan diskusi,” ujar Bupati.
Namun, ia juga memberikan catatan terkait jadwal padat di bulan yang sama.
“Di bulan September akan ada kegiatan LEMHANAS, dan di tanggal 10 November 2025 akan ada Hari Pahlawan,” imbuhnya, menandakan bahwa ia akan mengatur jadwal dengan cermat.
Pertemuan ini menjadi langkah strategis bagi Pemerintah Kabupaten Kutim untuk memperkuat perannya dalam pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan ekonomi, sekaligus menunjukkan komitmen terhadap praktik pertambangan yang bertanggung jawab.(*)