Hujan yang mengguyur Kecamatan Muara Bengkal, Kutai Timur (Kutim), dalam lima hari terakhir membuat beberapa jalanan di kampung Chandra Idol itu berubah jadi kubangan lumpur. Begitu juga di kecamatan sekitarnya seperti Muara Ancalong, Long Mesangat, Batu Ampar dan Busang.
Kejadian itu sempat viral di jagat maya. Beberapa netizen meng-upload kebengisan jalanan di daerah tersebut. Ada sebuah foto lucu beredar, dalam foto tersebut tampak seorang pria menanam padi di jalan yang berkubang lumpur. Foto itu menjadi bahan tertawaan di sebuah grup WhatsApp.
Sementara di media sosial lainnya, Facebook, seorang netizen bernama akun Syamsul mengunggah gambar jalanan menyerupai bubur raksasa ke sebuah grup jual beli lokal, Jumat (9/2) pukul 16.44 Wita. Ratusan komentar dan like pun memenuhi unggahan tersebut.
“Ini kondisi jalan menuju Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat, Batu Ampar dan Busang. Kami masyarakat pedalaman kapan mendapat perhatian dari pemerintah,” ucap Syamsul dalam keterangan gambar yang diunggahnya.
Tampak pada foto yang diambil dengan kamera amatir tersebut, sebuah alat berat jenis ekskavator berwarna kuning sedang bekerja meratakan tanah agar bisa dilalui kendaraan lain. Beberapa warga dan pekerja juga terlihat bekerja, ada pula yang istirahat. Sememengantre.
Tokoh pemuda Kutim, Irwan Fecho, turut mengomentari unggahan tersebut. “Kalau ada yang sakit berat atau mau dirujuk ke Samarinda, gimana ya kalau lagi ngantre gitu. Mencekam juga sih bayanginnya,” ujarnya.
Warganet lainnya, Bau Irawan menyatakan, status jalan tersebut merupakan milik sebuah perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI). Karena itu, perusahaan tersebut yang harus memperbaikinya.
Menanggapi hal tersebut, Asisten I Sekkab Kutim, Mugeni menyatakan, jalan itu sebenarnya bukan jalan negara, melainkan berstatus jalan milik HTI. Jadi, khusus jalan bubur tersebut, tanggung jawab dibebankan pada perusahaan terkait. “Tapi, pemkab tidak menutup mata. Kami membantu dalam berbagai pertolongan, baik sembako hingga pembangunan proyek. Namun, untuk proyek fisik hanya dikerjakan di jalan milik daerah, bukan di jalan HTI,” ucap Mugeni.
Proyek di Kecamatan Muara Bengkal dan sekitarnya berstatus multiyears contract atau MYC. Yakni, diprogramkan untuk membenahi jalan di pusat sekitar kecamatan. Juga dibangunkan jalan beton yang akan menghubungkan antarkecamatan, yakni Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang.
Dia menjelaskan, dana yang dikucurkan Rp 76 miliar untuk akses Desa Benua Baru ke Desa Ngayau, lalu Rp 57 miliar untuk Desa Ngatau ke Melupang, dan Rp 50 miliar dari Desa Batu Balai ke Kecamatan Long Mesangat.
“Pembangunan yang diutamakan di daerah hulu. Kalau itu sudah terealisasi, perusahaan swasta lokal dikabarkan akan membantu mendanai pembangunan jalan 23 km dari Desa Batu Balai ke Benua Baru,” ucap Sekretaris Camat Norhadi, belum lama ini.
Diwartakan sebelumnya, Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang menuturkan, proyek MYC untuk peningkatan akses jalan di kecamatan-kecamatan paling diprioritaskan tahun ini. Sebab, itu termasuk janji politiknya.