Jamda Kaltim 2025 Resmi Ditutup, Empat Hari Kebersamaan Tinggalkan Jejak Karakter bagi Pramuka Muda

Berita3.bet, SANGATTA – Empat hari kebersamaan di Bumi Perkemahan Stadion Kudungga akhirnya mencapai ujungnya. Minggu (30/11/2025) pagi, kawasan yang sejak 26 November lalu dipenuhi ratusan tenda peserta Jambore Daerah (Jamda) Kaltim 2025 kembali lengang. Sebanyak 368 Pramuka dari sembilan kwartir cabang pun bersiap pulang, membawa pulang pengalaman yang dirangkai dalam tema CERIA: Cerdas, Enerjik, Rajin, Inspiratif, dan Asyik.

Upacara penutupan berlangsung hangat dan sederhana. Suara tepuk tangan dan yel-yel perpisahan menghantarkan prosesi penurunan bendera Jamda. Para peserta menyimak pengumuman pemenang berbagai lomba seperti tari komando, kostum kreatif, paduan suara, hingga pentas seni budaya. Momen itu menjadi pamungkas dari rangkaian kegiatan yang selama empat hari menjelma sebagai ruang tumbuh dan belajar.

Sejumlah tokoh hadir dalam penutupan, termasuk Komandan Lanal Sangatta Letkol Laut (P) Fajar Yuswantoro, unsur Forkopimda, pengurus Kwarda Kaltim, dan Ketua Kwarcab Kutim Asti Mazar Bulang.

Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, yang hadir sekaligus mewakili Bupati, menegaskan bahwa jambore memiliki makna lebih dari sekadar kegiatan Pramuka.

“Jambore ini bukan hanya soal perlombaan. Di sini mereka belajar disiplin, tanggung jawab, dan kebersamaan. Mereka belajar menghargai perbedaan,” ujarnya tegas.

Ia menambahkan bahwa kreativitas, kecintaan terhadap lingkungan, dan semangat kebangsaan yang terlihat selama kegiatan merupakan bekal penting bagi para Pramuka muda di masa depan.

“Saya melihat antusiasme luar biasa. Energi positif adik-adik ini adalah modal besar untuk membangun karakter mereka,” katanya.

Mahyunadi juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama penyelenggaraan, sekaligus berterima kasih atas kerja keras seluruh panitia, pembina, dan relawan.

“Kalau ada kekurangan, mohon dimaafkan. Tapi kalau ada hal baik yang kalian dapatkan di sini, sampaikan kepada teman-teman Pramuka lain di daerah kalian,” pesannya.

Ketua Panitia Jamda 2025, Purwita Pratama, dalam laporannya menegaskan bahwa seluruh kegiatan berjalan aman dan penuh antusiasme. Menurutnya, nilai CERIA benar-benar diterapkan dalam setiap aktivitas peserta.

“Mereka bukan hanya berkompetisi, tetapi belajar hidup bersama, berbagi peran, dan berlatih kepedulian sosial,” ujarnya.

Dari antara ratusan peserta, sebuah cerita menyentuh datang dari Nadira Putri, Pramuka asal Penajam Paser Utara. Ia mengaku datang dengan rasa cemas, namun pulang dengan rasa percaya diri yang jauh lebih besar.

“Awalnya takut tidak punya teman. Tapi dari hari pertama, saya justru merasa diterima. Saya belajar bangun lebih pagi, membantu teman tanpa diminta, dan tidak menyerah meski lelah,” kisahnya.

Nadira mengaku ingin kembali mengikuti jambore berikutnya bukan untuk mengejar piala, tetapi untuk merasakan suasana kebersamaan yang menurutnya “tidak bisa ditemukan di tempat lain”.

Penutupan Jamda Kaltim 2025 menandai akhir perkemahan, namun nilai-nilai yang dirajut disiplin, persaudaraan, daya juang, dan keceriaan akan terus menemani perjalanan para Pramuka muda ketika kembali ke kwartir masing-masing. Mereka pulang bukan hanya membawa kenangan, tetapi juga karakter yang tumbuh lebih kokoh. (Adv/diskominfo_ktm)