Berita3.net, SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menetapkan peningkatan status Kabupaten Layak Anak (KLA) sebagai fokus utama pembangunan pada tahun 2025. Upaya ini menjadi agenda strategis yang menuntut kerja bersama seluruh perangkat daerah, mengingat pencapaian KLA tidak dapat bertumpu pada satu instansi saja.
Sebagai dinas pengampu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutim menegaskan bahwa percepatan menuju peringkat Nindya harus dilakukan secara terencana dan terukur. Kepala DP3A Kutim, Idham Cholid, menuturkan bahwa setiap dinas wajib menyelaraskan programnya dengan arah kebijakan kepala daerah agar target yang ditetapkan dalam RPJMD dapat tercapai.
Kepala DP3A Kutim, Idham Cholid, menyatakan bahwa setiap perangkat daerah harus bergerak dalam satu arah yang selaras dengan kebijakan kepala daerah. “Program kita mengikuti target RPJMD serta prioritas bupati,” katanya.
Idham kembali menekankan bahwa seluruh dinas bekerja dalam satu visi yang sama. “Tidak ada visi misi masing-masing dinas, yang ada hanya visi misi bupati,” ujarnya.
Hingga kini Kutim masih berada pada peringkat Madya dalam penilaian KLA, sementara RPJMD menargetkan kenaikan status ke tingkat Nindya.
“Saat ini kita masih di posisi Madya, dan itu harus ditingkatkan,” ucapnya.
Untuk mencapai level Nindya, penilaian tidak hanya bertumpu pada indikator DP3A. Sejumlah OPD juga memiliki peran penting, mulai dari penyediaan ruang publik ramah anak oleh Dinas PUPR, penguatan ketahanan keluarga oleh Dinas Sosial, peningkatan layanan kesehatan anak oleh Dinas Kesehatan, hingga aspek perlindungan hukum oleh Polres dan Kejaksaan.
DP3A juga akan memperkuat berbagai instrumen pendukung, seperti sistem pelaporan kekerasan, penguatan forum anak, program gizi, monitoring desa layak anak, serta evaluasi layanan perlindungan masyarakat. Peran kecamatan dan desa menjadi krusial karena mereka berinteraksi langsung dengan kondisi sosial di lapangan.
Melalui pendekatan terintegrasi ini, Pemerintah Kutim optimistis dapat mengejar indikator yang masih tertinggal. Tahun 2025 diproyeksikan menjadi momentum percepatan untuk memastikan seluruh capaian bergerak lebih sistematis, terukur, dan selaras menuju target Nindya. (Adv/diskominfo_ktm)










