Opini: Peranan Pendidik di Tengah Pandemi Covid-19

Berita3.net, Sangatta – Kata pendidikan sendiri berasal dari kata “ pedagogi” yakni “ paid” yang berarti anak dan “ agogos” yang berarti membimbing, jadi paedagogi adalah ilmu dalam membimbing anak. Membimbing anak dalam hal ini, mengarahkan memberikan jalan kemana ia akan pergi setelah proses pembelajaran itu ditempu?

Hal serupa yang pernah di katakan oleh Paulo Freire “bahwa pendidikan harus menjadi kekuatan penyadar dan pembebas umat manusia dari kebodohan”. Maju dan mundurnya suatu bangsa adalah peranan pendidikan. hal ini, tidak terlepas dari sumber daya manusia (SDM). Yang menjadi faktor penentu dalam mencapai titik pradaban yang membebaskan manusia dari kungkungan. Status quo. Mutu atau kualitas manusianya. Jumlah (kuantitas) SDM kalau tidak berkualitas mungkin semakin memperburuk keadaan.
Dengan kata lain, jangka waktu yang panjang akan mengalami kemunduran suatu bangsa bernama (Indonesia). ilmu pengetahuan dan manusia serta nilai spiritual. Baik yang harus dimiliki oleh seorang guru maupun perilaku peserta didik dalam menerima pelajaran (ilmu dan pengetahuan). Cerdas dan tidaknya peserta didik, bermoral dan tidaknya yang menentukan adalah guru. Walaupun ada juga yang berpendapat bukan semata-mata dari guru tetapi faktor lingkungan juga sangat berperan menentukan.

Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilam yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
untuk bisa berdiri di atas kaki sendiri seorang peserta didik butuh pendampingan baik pendidik, orang tua, masyarakat serta lingkungan yang kondusif. Agar mereka terbebas dari pergaulan bebas, narkoba, minuman keras, dan hal lainya yang berkontribusi merusak intelektual dan moral dirinya.
Kalau dilepas begitu saja tanpa adanya pendampingan mungkin akan terjerumus ke dalam lembah kehancuran. Apalagi sekarang dunia sedang mengalami pandemi virus yang bernama Corona-19. Peran guru sangat dibutuhkan. Guru harus pintar-pintarnya mengembangkan formulasi pengajaran. kalau tidak, hal ini, akan berdampak kepada peserta didik. Proses belajar-mengajar akan mengalami kemunduran karena pemerintah untuk sementara waktu tidak memperbolehkan peserta didik dan guru datang ke sekolah melaksanakan proses belajar mengajar. Hal ini, bukan tanpa alasan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri mengharuskan setiap orang menjaga jarak antara 1 s.d 2 meter agar tidak terjangkit virus Corona dan melarang keluar rumah kecuali ada hal penting yaitu mebeli makanan dan ke rumah sakit. keputusan itu, diambil dengan tujuan tidak lain untuk menyelamat umat manusia dari penyakit.
Inilah, yang menjadi acuan pemerintah dan dunia pendidikan dalam mengambil sikap dengan melarang warganya mengadakan pesta dan berkumpul serta melarang siswa ke sekolah. Untuk itu, Pendidik perlu penyesuai agar penbelajaran tetap jalan dengan memanfaatkan IT atau internet yang berbasis online.

Sistem daring tentu menjadi alternatif yang pas di tengah pandemi Covid-19 ini yang mengharuskan tidak bolehnya ada kerumunan masa.

Pendidik dalam menjalankan tugasnya di tengan pendemi ini, harus ada alternatif yang diambil untuk memenuhi kebutuhan siswa di rumah. Agar siswa tidak bosan tinggal dan terpancing keluar rumah. Tentu alternatif ini adalah sistem daring walaupun sistem daring ini, membutuhkan keahlian dan kualitas jaringan atau kuota untuk bisa mengaksesnya Tetapi, inilah, konsekuensi pendidik atau kewajiban dalam medampingi siswanya (peserta didik) agar tidak keluar rumah. Keluar rumah berarti membahayakan dirinya, kelurga dan masyarakat. (by Rajja).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *