PAKTA, Langkah Baru Kutim Menata Keuangan Daerah dengan Paradigma Digital

Berita3.net, SANGATTA – Di Ruang Arau, Lantai 2 Kantor Bupati Kutai Timur (Kutim), atmosfer kerja yang biasanya hening berubah menjadi ruang dialog yang menggambarkan arah baru tata kelola pemerintahan. Para aparatur Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kutim berkumpul bukan untuk agenda rutin, melainkan untuk menandai lahirnya sebuah sistem pengelolaan keuangan digital bernama Penguatan Tata Kelola Administrasi Keuangan Transparan dan Akuntabel atau PAKTA.

Inisiatif ini digerakkan Bagian Perencanaan dan Keuangan Setkab Kutim. Melibatkan seluruh staf pengelola keuangan serta Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP). Sub Koordinator Keuangan Al Asy’ari dan Sub Koordinator Pelaporan Muhiddin turut hadir, mendampingi proses sosialisasi sekaligus memastikan tahapan perubahan difahami seluruh aparatur.

Dalam sambutan pembuka, Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Setkab Kutim Mahriadi, menegaskan bahwa setiap perubahan institusional bermula dari keinsafan tentang pentingnya tata kelola yang jernih dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Kami menyadari pentingnya tata kelola administrasi keuangan yang transparan, akuntabel, dan efisien sebagai pondasi utama Good Governance,” ujarnya.

Sejak lama, alur administrasi keuangan di lingkungan Setkab Kutim masih bertumpu pada metode konvensional, berkas Excel, formulir cetak, serta proses verifikasi manual. Ritme kerja yang demikian memunculkan hambatan klasik, waktu verifikasi yang panjang, potensi kekeliruan input, dan alur informasi yang tidak serempak.

“Dari tantangan tersebut lahirlah semangat untuk berbenah melalui aksi perubahan yang kami beri nama Penguatan Tata Kelola Administrasi Keuangan Transparan dan Akuntabel (PAKTA),” ungkap Mahriadi.

Evaluasi internal menunjukkan beberapa persoalan mendasar, pencatatan yang belum terintegrasi secara digital, format laporan yang berbeda-beda antarbagian, serta kesenjangan kemampuan aparatur dalam memanfaatkan teknologi.

Beranjak dari temuan itu, PAKTA dirumuskan melalui empat pilar inovasi:

1. Sistem Administrasi Keuangan Digital Terintegrasi, berbasis Google Form dan Spreadsheet guna menghadirkan pencatatan serta pelaporan yang elektronik, seragam, dan real time.

2. Dashboard Monitoring, yang menyediakan akses cepat bagi pimpinan untuk membaca perkembangan keuangan secara akurat dan aktual.

3. Klinik Keuangan Internal, ruang pendampingan yang memastikan seluruh aparatur memahami mekanisme baru, sekaligus mengukuhkan budaya transparansi di tubuh birokrasi.

4. Penguatan Kolaborasi dan Perubahan Mindset, guna menumbuhkan karakter kerja digital yang teratur, adaptif, dan modern.

Melalui empat pilar tersebut, Mahriadi berharap proses penyusunan laporan keuangan akan lebih tertib, efisien, dan presisi. Selain itu, koordinasi lintas bagian diharapkan menjadi lebih luwes, sementara potensi kesalahan administrasi dan keterlambatan laporan dapat diminimalkan.

“Lebih dari sekadar perubahan sistem, PAKTA adalah langkah menuju transformasi budaya kerja digital yang akuntabel dan berorientasi pada hasil,” tutupnya.

Sosialisasi ini menjadi penanda bahwa birokrasi Kutai Timur tidak lagi terpaku pada cara lama. PAKTA hadir sebagai simbol pergantian paradigma. Dari pola kerja manual yang rentan keterlambatan menuju tata kelola digital yang terbuka, efisien, dan berdaya saing. (*)