Berita3.net, SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus mengakselerasi rencana besar modernisasi Pasar Induk Sangatta (PIS). Program ini tidak hanya menyentuh perbaikan fisik, tetapi juga memuat agenda digitalisasi demi mewujudkan pasar modern berstandar nasional.
Kepala Disperindag Kutim, Nora Ramadani, mengatakan bahwa revitalisasi PIS merupakan bagian dari strategi peningkatan kualitas pelayanan publik sektor perdagangan. Upaya ini, kata dia, menjadi penting karena kondisi fasilitas pasar mulai menurun dan membutuhkan pembenahan menyeluruh.
“Walaupun anggaran daerah terbatas, komitmen kami tetap sama, menjadikan pasar lebih bersih, aman, dan modern. Semua rencana tetap disesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah,” ujarnya.
Sejumlah fasilitas krusial mulai dari atap bocor hingga drainase yang tidak optimal telah masuk dalam daftar perbaikan sejak lama. Namun, penganggaran untuk perbaikan tersebut belum sepenuhnya mendapat persetujuan. Di tengah kondisi itu, pemerintah tetap berupaya memastikan aktivitas ekonomi masyarakat berjalan normal.
“Kita paham situasi keuangan daerah, tetapi kebutuhan perbaikan fasilitas pasar ini sudah mendesak dan tidak bisa dihindari,” kata Nora.
Selain persoalan infrastruktur, tantangan lain datang dari pembiayaan tenaga kebersihan dan keamanan. Hingga kini, operasional pasar masih mengandalkan tenaga outsourcing yang dikontrak secara periodik.
“Pada 2026, alokasi anggaran belum mencukupi untuk membayar tenaga kebersihan dan keamanan selama satu tahun penuh. Karena itu, kami sedang menyiapkan telaah staf kepada Pak Bupati agar bisa diberikan tambahan anggaran,” jelasnya.
Di tengah berbagai keterbatasan tersebut, Kutim tetap berupaya melangkah menuju pasar digital. Disperindag telah mengaktifkan sistem pemantauan harga digital yang terhubung langsung dengan pusat data dinas. Lewat sistem ini, harga kebutuhan pokok di pasar dapat dimonitor secara real time.
“Dengan sistem ini, kami bisa cepat mengetahui jika terjadi lonjakan harga dan langsung berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah,” tutur Nora.
Pemerintah daerah berharap modernisasi PIS tidak hanya meningkatkan kenyamanan pedagang dan pembeli, tetapi juga memperkuat stabilitas harga serta efisiensi pengawasan pasar di Kutai Timur. (Adv/diskominfo_ktm)










