Pemkab Kutim Terima Rekomendasi Ekspedisi Patriot 2025 untuk Penguatan Kawasan Maloy–Kaliorang

Berita3.net, SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menerima laporan hasil Ekspedisi Patriot 2025 yang digagas Kementerian Transmigrasi bersama akademisi Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Audiensi yang berlangsung di Ruang Damar, GSG Bukit Pelangi, Senin (1/12/2025), memaparkan temuan penting terkait potensi dan tantangan pengembangan kawasan transmigrasi Maloy–Kaliorang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Studi yang dilakukan selama tiga bulan di empat kecamatan Kaliorang, Sangkulirang, Kaubun, dan Karangan mengungkap sejumlah persoalan mendasar. Perwakilan Tim Ekspedisi dari UI, Erita Narhetali, menyampaikan bahwa layanan dasar di beberapa desa dinilai belum merata, terutama akses terhadap kesehatan, pendidikan, dan air bersih. Selain itu, persoalan tumpang tindih lahan masih kerap menghambat kegiatan produktif warga transmigrasi.

“Kawasan transmigrasi harus berkembang menjadi pusat pertumbuhan baru, bukan sekadar lokasi permukiman,” kata Erita.

UI merekomendasikan percepatan pembangunan dalam tiga fokus utama: pembenahan rantai pasok pangan dalam jangka 1–2 tahun, penguatan kapasitas ekonomi warga, serta penataan kembali layanan dasar dan infrastruktur produktif agar kawasan lebih siap menghadapi peluang investasi.

Sementara itu, Tim Ekspedisi dari Unpad yang diwakili Titis Kurniawan menilai kawasan studi memiliki potensi besar pada komoditas kelapa sawit dan pisang kepok grecek. Namun nilai ekonomi komoditas dinilai masih belum optimal.

Unpad merekomendasikan strategi hilirisasi berbasis agrikultur, mulai dari pelatihan dan pendampingan intensif bagi petani, penguatan koperasi sebagai kelembagaan ekonomi, hingga pembangunan infrastruktur pendukung industri olahan dan pemasaran produk turunan.

Menanggapi laporan tersebut, Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kutim, Roma Malau, menegaskan bahwa hasil studi menjadi pijakan penting bagi perumusan kebijakan daerah.

“Peningkatan kualitas SDM harus berjalan seiring dengan pembenahan infrastruktur. Jika kedua aspek ini bergerak bersama, pertumbuhan ekonomi Kutim akan jauh lebih kuat,” ujar Roma.

Ia memastikan rekomendasi UI dan Unpad akan diintegrasikan dalam rencana pembangunan kawasan Maloy–Kaliorang sebagai pusat pertumbuhan baru yang terukur dan berkelanjutan. (Adv/diskominfo_ktm)