Berita3.net, Sangatta – Masih ingat dengan Enal, ya pemuda yang dulu pernah di kunjungi oleh Dinas Pertanian Provinsi Kaltim dan Kabupaten Kutim karena sempat viral gara-gara hasil pertanian yang ia kelola bersama kakak iparnya.
Muhammad zainal pemuda lulusan Stiper Kutim ini mengelola lahan pertanian di wilayah Kabo Sangatta Utara dan menanam sayuran saat itu dan berhasil memanen tomat dan sayuran lainnya kemudian ada yang sempat dipasarkan ke Kabupaten Berau.
Kali ini Ayah satu anak ini balik kampung ke Kaliorang dengan misi yang sama bagaimana menjadikan Kutim swasembada pangan, di kampung kelahirannya ini suami Siti Salpiati Mengajak beberapa warga untuk bertani, tentunya petani yang melek dengan teknologi pertanian.
Saat ini pemuda yang pernah mengikuti latihan kader di salah satu organisasi mahasiswa di Kutim (Himpunan Mahasiswa Islam) telah membuka lahan seluas 1 ha lebih untuk menanam sayuran berupa, tomat, kangkung, sawi, buncis, bayam, paria ,gambas dan timun serta sementara dalan proses yaitu penanaman lombok.
Alasan pemuda yang juga kader Sapma PP ini mengapa kembali ke Kaliorang membuka lahan pertanian, selain di Sangatta karena untuk mewujudkan swasembada pangan tidak cukup hanya dengan mengandalkan satu lokasi
” Kalau fokus pada satu kebun dengan luasan yang ada di sangtta tempat bercocok tanam sebelumnya, maka kita akan kewalahan untuk mewujudkan ketahan pangan di Kutim , mengingat SDA yang ada di Kaliorang tanahnya subur dan kebetulan saya lahir dan besar disini maka saya mengambil keputusan untuk membuka lahan di Kaliorang dengan mulai menggandeng warga bertani secara moderen yang melek akan teknologi. Luasan lahan yang sudah dibuka kisaran 1ha, sementara terus memperluas lahan,
Jenis yang sudah tertanam, Tomat, Kangkung, Sawi, Bayam, Buncis, Paria, Gambas, dan Timun, sementara lombok dalam proses,” terang Inal yang telah berhasil mengajak 2 orang untuk ikut membuka kebun sayur
Harapannya agar lebih banyak lagi masyarakat yang ikut berkebun sehingga swasembada pangan segera terwujud dan juga lahan yang ada jangan di alih fungsikan untuk tambang dan sawit.
“Semoga banyak pemuda ataupun masyarakat yang terinspirasi untuk ikut mewujudkan Kutim Swasembada pangan, serta pemerintah ikut membantu pengembangan pertanian dan perkebunan dengan menyediakan lahan dan tidak ada lagi alih fungsi lahan pertanian jadi pertambangan dan sawit,” ucap lulusan agronomi STIPER Kutim ini.
Sebelumnya berita3.net dan Kaltim post edisi 19 September 2019 telah memberitakan keberhasilan Muhammad Zainal beserta kakak iparnya yang berhasil menjadikan lahan di Kabo jadi lahan pertanian yang menghasilkan sayuran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sayur di Kutim dan sebagian di kirim ke Berau yang membuat dirinya di kunjungi Kadis Pertanian Provinsi dan Kabupaten Kutai Timur dan dipinjami hand tractor untuk menggemburkan lahan. (raj)