Berita3.net, Sangatta – Melihat Database Mahasiswa yang cukup banyak yang menempuh perguruan tinggi di Kutai Timur (Sangatta) dengan seluk beluk nya berketurunan darah bugis Bone, Maka dari itu Inisiatif Muhammad Amin dan Sakriadi Aldhy Salah satu Mahasiswa Bone yang juga berkuliah di sangatta membuka Wacana mulai tahun 2021 lalu untuk bagaimana kemudian bisa membentuk Organisasi Daerah untuk Mahasiswa Bone yang ada di Kutai Timur
“Sangat bagus jika kita ada Organisasi daerah untuk Mahasiswa karena itu bisa lebih menjaga Tali silaturahmi kita antar mahasiswa Bone yang ada di tanah Rantau khususnya d sangatta ” Ujar Sakriadi Aldhy
Seiring berjalan nya waktu kami sepakat untuk mencari informasi mengenai organisasi mahasiswa bone di instagram, google dan whatsapp. Selang beberapa bulan, progres sudah mulai berjalan dan tepat pada hari Kamis, 06 Januari 2022 Sesuai dengan hasil diskusi dan kepakatan teman-teman kini d lakukan Musyawarah untuk memilih Nahkoda pertama, dan juga meresmikan Nama,logo dan membentuk Struktural.
“saya sudah coba menghubungi beberapa Teman-Teman yang tergabung di organisasi mahasiswa bone, dan saya mendapat informasi bahwa ada organisasi mahasiswa bone yang sudah ada Pengurus Besar nya di pusat. maka dari itu, kita bagus membentuk KMB dengan mengikut naungan dari PB juga, Cocok nya kita Pake Nama KMB-KUTIM” Ujar Muhammad Amin
Dalam Hasil Musyawarah Yang di laksanakan Di Aula SD 001 Sangatta Utara yang di hadiri Pengurus Besar(PB) KMB dan beberapa perwakilan Cabang KMB Se Indonesia melalui Via Google Meet (Daring) Menetapkan Bahwa Muhammad Amin Resmi Terpilih Sebagai Formature Ketua Umum KMB-KUTIM yang Pertama, Sakriadi Aldhy Sebagai Sekretaris Umum dan Nurhikmah Mustafa Sebagai Bendahara Umum dalam periode 1 Tahun (2022-2023) untuk Cabang Persiapan dan memenuhi syarat sebagai Cabang Penuh. Harapannya dengan Terbentuk nya KMB-KUTIM ini Teman-Teman Mahasiswa Bone yang ada di Kutai Timur bisa lebih bersinergi dengan mahasiswa, masyarakat, pemda kabupaten kutai timur, pemda kabupaten bone dan bisa menciptakan jiwa asseddingeng (persatuan) dalam menuntut ilmu di tanah Rantau. (*)
