Berita3.net, Sangatta –Adanya kasus stunting atau gizi buruk yang muncul beberapa bulan yang lalu di Kutai Timur menjadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat.
Pemerintah Desa Muara Bengkal Ilir contohnya, dalam memerangi atau mencegah stunting untuk balita, Pj Kepala Desa Muara Bengkal Ilir Baharudin bekerjasama dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) mengadakan kegiatan Sosialisasi pencegahan dan penanganan kasus stunting, Kamis (15/8/2019) di Kantor Desa Muara Bengkal Ilir.

Kegiatan Sosialisasi dihadiri oleh dr. Adi dari PKM sekaligus sebagai pemateri, Kasubag TU M. Ali Husni, pemerintah kecamatan Muara Bengkal diwakili Kasi Kesos, Asmanah Juniar, serta kepala UPT Pendidikan Muara Bengkal Nordin.
Dalam sambutan Pemerintah Kecamatan Muara Bengkal menyampaikan perlunya mendeteksi dini gejala stunting yang ada di masyarakat.
“salah satu contohnya ketika akan mengirim anak paskib (pasukan pengibar bendera) ke kabupaten sering terkendala tinggi badan yang kurang.” terang Asmanah Juniar.
Kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting ini mengundang ibu-ibu hamil dari Desa Muara Bengkal Ilir, Kader pembangunan Manusia (KPM), Ketua Adat, Aparat Desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD) Muara Bengkal Ilir.
Sementara itu, dalam paparan materi yang di sampaikan bagian gizi dan kesehatan lingkungan dari Puskesmas Kecamatan Muara Bengkal pentingnya mendeteksi stanting tersebut.
“Stunting bisa dideteksi 1000 awal kehidupan, yaitu mulai dari kandungan sampai 23 bulan atau sebelum anak berumur 2 tahun.” Jelas Dr. Adi
Harapannya kedepan dengan adanya sosialisasi ini, stunting atau gizi buruk berkurang atau bisa diatasi di desa Muara Bengkal Ilir, dengan adanya pemahaman terhadap ibu hamil, data stunting berdasarkan dari PKM di Desa Muara Bengkal Ilir mencapai angka kisaran 10.74 %. (Raj/Hen)
Insya Allah Anggota DPRD Kutim yg baru dilantik dpt mewarnai dunia birokrasi di Gedung wakil rakyat dan dpt melaksanakan amanah dgn baik. Dan menjadikan Kutim lebih maju sejahtera.adil dan makmur.
Amin