Tingkatkan Agribisnis dan Kemahiran Petani – Pemkab Kutim Segera Berkolaborasi Dengan Solidaridad NGO

Berita3.net, SANGATTA – Bupati Kutim H Ismunandar kedatangan tamu istimewa. Prof Dr Ir H Gusti Muhammada Hatta, Guru Besar Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup, serta mantan Menteri Riset dan Teknologi yang saat ini aktif sebagai advisor Solidaridad NGO (Non Governmnet Organization) dari Belanda, Kamis (27/2/2020)

Bersama pengurus Yayasan Solidaridad NGO menyambangi Kantor Bupati untuk bersilaturahim. Namun yang utama adalah untuk menjalin kerja sama dengan Pemkab Kutim. Terkait pemberdayaan masyarakat petani sawit, kakao dan komoditas perkebunan lainnya di Kutim yang akan menjawab isu lingkungan, memenuhi kriteria dan syarat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil System).

Para tamu penting tersebut diterima hangat oleh Bupati Kutim H Ismunandar diruang kerjanya. Kepala Bagian Kerja Sama Setkab Kutim Yusriansyah dan Sekretaris Disbun M Amin, Plt Kadis DPM PTSP Kutim Syaiful Ahmad dan Kepala Sekretariat Forum MSH CSR Kutim Abdul Kadir Jaelani.

Mendengar maksud dan tujuan para tamunya, Bupati Kutim H Ismunandar mengaku sangat tertarik. Merespon positif rencana kerja sama tersebut. Bahkan orang nomor satu di Kutim itu menginginkan kerja sama tersebut nantinya dapat dilakukan segera. Setidaknya sudah dimulai pada awal Maret ini.

“Selama kegiatan ini untuk kepentingan masyarakat pasti akan kita support (dukung),” ucap Ismu singkat.

Ditemui terpisah, Dewan Penasehat Yayasan Soliradid NGO Prof Dr Ir H Gusti Muhammad Hatta menjelaskan, dalam kerjasama ini nanti, pihaknya akan membantu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani. Agar kesejahteraan petani di Kutim dapat lebih meningkat.

“Nantinya para petani akan dilatih (tentang) bagaimana cara bertani yang baik. Sehingga produksi pertaniannya meningkat dan penghasilan petani juga bertambah,” jelas Gusti.

Contohnya seperti sawit, petani akan arahkan tentang bagaimana cara menanam yang bagus. Hingga membantu pengukuran lahan, agar dapat STDB (surat tanda daftar budidaya) untuk memperlancar proses pinjaman kredit di perbankan.

Dia juga mengungkapkan, di Kaltim sudah ada empat daerah yang menjalin kerjasama dengan pihaknya. Seperti Pemkab Paser, Penajam Paser Utara (PPU) dan Berau. Menyusul Kutim yang dalam waktu dekat ini akan melakukan kerjasama. (hms10/An)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *