Wakil Ketua DPRD Kutim, Arfan Dampingi Langsung Puluhan Dosen STAIS Bertemu Bupati Kutim

Berita3.net, Sangatta – Selesai melakukan hearing dengan ketua dan Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Selasa (15/06/2021) terkait dengan gaji yang sudah 6 (enam) bulan tidak terbayarkan, Akhirnya Puluhan dosen dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta Kutai Timur, dapat sedikit bernafas karena adanya dana talangan yang di ambilkan untuk membayar gaji dosen dan karyawan tersebut.

Pasalnya, setelah hearing dengan Wakil Ketua II DPRD Kutim, Arfan langsung menghadap ke Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman untuk mendapatkan kepastian.

Wakil Ketua II DPRD Kutim, Arfan mendampingi langsung para dosen bertemu dengan bupati. Dia memastikan, Pemkab siap mencari dana talangan. Dana talangan itu akan dicarikan dalam pekan ini.

“Secara spesifik bupati akan coba cari dana talangan terlebih dahulu. Agar para dosen bisa menerima gaji yang tertunggak enam bulan lamanya,” ucap Arfan.

Dalam kesempatan tersebut, Pemkab Kutim juga memberi klarifikasi. Sebenarnya, dana hibah untuk dua perguruan tinggi tetap masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim. Hanya saja tertunda, akibat adanya perubahan sistem anggaran yang baru.

“Dari Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) menjadi Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Sehingga ada beberapa administrasi yang mesti dipenuhi,” papar Arfan.

Politisi Partai Nasdem ini menyampaikan, Pemkab masih berupaya agar pada akhir bulan ini proses itu bisa tuntas. Sehingga pada bulan depan pencarian dana hibah untuk perguruan tinggi di Kutim masuk proses pencairan.

“Jadi tinggal menunggu saja, dan para dosen menerima tanggapan itu. Hanya tetap mendesak agar dicarikan dana talangan terlebih dahulu,” ungkapnya.

Bahkan Pemkab Kutim memastikan, bahwa dana talangan tersebut juga berlaku untuk Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Kutim. Sebab dua perguruan tinggi itu memiliki persoalan yang sama.

Diketahui sebelumnya, para dosen di STAIS menggelar demo kepada pihak yayasan didepan kampus Senin (14/06/2021) . Selain tuntutan pembayaran gaji yang tertunggak, mereka juga meminta agar kampus STAIS bisa memperbaiki manajemen keuangan. Sehingga tidak selalu berharap dari dana hibah yang diberikan pemerintah saja. (As)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *