Curahan Hati Abinaya, Kampung Buku Jogja 2019

Abinaya merupakan anak belia yang baru berumur sembilan tahun dan duduk di bangku kelas empat sekolah dasar di jogjakarta, anak yang hobi membaca ini menyampaikan mungkin bisa dikatakan unek-unek atau curahan hati teruntuk mama-mama ataupun anak seusianya. Bagaimana seorang ibu dalam mengasuh anaknya dan seorang anak dalam menumbuhkan minat baca, karena dengan membaca akan menambah wawasan.

Berikut adalah orasi Abinaya pada acara kampung buku di jogja baru-baru ini, semoga bisa menjadi pelajaran buat kita semu para orang tua ataupun anak-anak kita.

Namaku Abinaya. Umurku sembilan tahun. Aku siswa kelas empat sekolah dasar. Kata orang-orang, aku suka membaca. Menurutku, sih, biasa saja. Aku membaca hanya ketika aku suka. Dan aku punya buku-buku yang bikin aku suka membaca.
____
Katanya, membaca itu bikin pintar? Tapi ketika anak-anak menjadi lebih pintar dari orang tua, tidak diterima. Mereka seperti tidak mau tersaingi oleh anak-anak. Seakan anak-anak yang suka membaca, banyak bertanya, dan menjadi cerewet itu seperti zombie yang akan menggigit mereka. Kan lucu! Tidak semua orang tua, sih! Tapi hampir semua.

Orang tua lebih suka anak-anak yang pendiam, tidak banyak bertanya, tidak banyak protes, menurut apa yang diperintahkan orang tua. Anak-anak seperti itu anak-anak yang baik. Anak-anak kesukaan semua orang tua di dunia. Bukankah itu labil?

Jika begitu, jangan paksa anak-anak untuk membaca dan dibelikan banyak buku. Biar saja anak-anak main dan menonton tivi. Mereka pasti akan lebih banyak diam dan tidak suka protes.

Menurutku, ketika anak-anak terlalu banyak membaca, mereka akan jadi banyak bertanya. Mereka menjadi sangat cerewet, seperti bunyi knalpot sepeda motor di depan rumahku. Berisik sekali.
______

Anak-anak dipaksa banyak membaca.
Tapi anak-anak hanya diberikan buku yang itu-itu saja, buku anak-anak. Jika anak-anak tidak mau membaca dan jadi rewel, langsung diberikan handphone. Anak-anak diminta membaca, tapi orang tua tidak pernah membaca.Anak-anak disuruh membaca tapi tidak boleh banyak bertanya. Anak-anak disuruh membaca tapi tidak diajarkan bagaimana cara menulis yang baik.

Tapi kita harus lebih membaca. Bukan karena orang tua menyuruh dan memaksa kita membaca.

Kita harus seperti Matilda. Maksudku bukan benar-benar seperti Matilda.
Kita harus membaca seperti Matilda membaca buku.

Tapi kita juga harus menulis. Anak-anak harus menulis jika tidak mau terlihat aneh seperti Matilda. Ayo kita tunjukkan pada orang-orang dewasa yang selalu merasa paling hebat dan paling tahu itu!

Selamat siang, semua!
Assalammualaikum warahmatulahi Wabarakatu

(Orasi Abinaya Ghina Jamela di Kampung Buku Jogja 3 September 2019)

Disadur dari laman Facebook Irwan Syamsir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *