Berita3.net, SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menutup rangkaian panjang Festival Literasi Kutim 2025 dengan penuh kemeriahan pada Senin (8/12/2025) di Ruang Akasia GSG Bukit Pelangi. Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman hadir langsung menutup kegiatan yang sejak Oktober telah menjadi wadah besar penguatan budaya literasi bagi siswa, guru, dan sekolah di seluruh wilayah Kutim.
Turut hadir Bunda Literasi Kutim Siti Robiah Ardiansyah, Kepala Disdikbud Kutim Mulyono, jajaran Forkopimda, kepala perangkat daerah, tokoh masyarakat, dan ratusan siswa serta guru dari 18 kecamatan.
Ketua Panitia Festival Literasi Kutim, Irma Yuwinda, memaparkan capaian luar biasa dari kegiatan yang baru pertama kali diadakan di tingkat daerah tersebut.
“Total 13.333 siswa dari 240 SD dan 92 SMP berpartisipasi dalam festival ini,” kata Irma dalam laporannya.
Bekerja sama dengan platform literasi terpadu Nyalanesia, festival yang berlangsung selama dua bulan sejak 27 Oktober 2025 itu memunculkan lonjakan kreativitas pelajar Kutim.
“Tercatat 11.045 puisi, 103 cerpen, dan 133 buku antologi berhasil diterbitkan. Lebih dari 200 sekolah kini memiliki website literasi, dan 187 sekolah sudah menyiapkan etalase digital karya siswa untuk berkompetisi di tingkat nasional pada 2026,” jelasnya.
Irma menambahkan, para juara akan menjadi delegasi Kutim pada Festival Literasi Nasional tahun mendatang.
Dari pihak Nyalanesia, Direktur Imam Subchan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap upaya besar Pemkab Kutim serta antusiasme guru dan siswa.
“Capaian 93 buku tunggal sekolah, 42 buku kolaborasi, dan 187 website literasi adalah bukti bahwa Kutim melompat jauh dalam pengembangan literasi,” ujar Imam.
Ia menegaskan bahwa capaian ini akan menjadi pijakan kuat untuk memperluas enam literasi dasar: baca tulis, numerasi, sains, digital, budaya-kewarganegaraan, dan literasi finansial.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kutim Mulyono menjelaskan bahwa pengembangan pendidikan di Kutim dilakukan secara terintegrasi. Menurutnya, literasi, digitalisasi sekolah, dan penguatan karakter menjadi fokus utama Disdikbud dalam mendorong kualitas pendidikan.
Ia merinci sejumlah program pendukung, di antaranya 35 sekolah yang masuk dalam program Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG), pemasangan jaringan internet di 180 sekolah hingga akhir 2025, serta pembinaan pembelajaran Al-Qur’an metode Umi di SD dan SMP negeri.
“Festival ini harus menjadi akselerator kreativitas pelajar Kutim agar mampu berbicara lebih banyak di tingkat nasional pada Mei 2026 mendatang,” tegasnya.
Menutup acara, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyampaikan bahwa literasi merupakan modal utama bagi Kutim dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Ia memuji perkembangan literasi di Kutim yang kini bergerak dinamis dan berorientasi masa depan.
“Festival Literasi perdana ini tidak hanya mencerminkan kemajuan membaca dan menulis, tetapi juga kesiapan kita menuju literasi digital, kreativitas, dan inovasi. Ini akan menjadi barometer kemajuan SDM Kutim,” ujarnya.
Dengan penutupan resmi oleh Bupati, Festival Literasi Kutim 2025 menjadi tonggak penting dalam memupuk budaya literasi serta mengantarkan pelajar Kutim menuju masa depan yang lebih cerdas, kreatif, dan berdaya saing. (Adv/diskominfo_ktm)









