Miliki Anak Berkebutuhan Khusus, Basuki Isnawan yakin ada Hikmahnya

Berita3. net, SANGATTA – Anak merupakan amanah yang diberikan Tuhan kepada manusia. Baik anak yang diberikan secara sempurna maupun tidak. Tergantung, bagaimana orang tua menjaga amanah tersebut dengan baik. Tak sedikit orang tua menyalahkan sang pencipta lantaran diberikan anak tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Misalnya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau Autis.

Banyak orang menganggap, jika anak autis adalah beban dan aib bagi keluarga. Sehingga, anak tersebut dikurung didalam rumah, dan bahkan ada yang mengasingkannya dengan cara dipasung.

M. Alif Zwagery Riswansyah (Abang Gery)

Namun, itu tidak berlaku bagi Basuki Isnawan. Ia mengaku bangga dan senang meskipun dirinya memiliki anak autis. Bahkan, dirinya tidak malu membawa anaknya ke tempat keramaian, swalayan, mall dan tempat rekreasi

Dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang, anaknya yang bernama M. Alif Zwagery Riswansyah yang biasa dipanggil Gery terlihat sehat dan bugar. Saat ini, Ia hampir menyerupai tinggi ayahnya. Hanya saja, Gery memiliki badan yang terbilang padat dan lebih berisi.

“Alhamdulillah anak saya sehat. Hanya saja autis. banyak orang yang menganggap anak saya tidak waras” ujar Basuki yang juga merupakan Kabid Pengembangan Pemuda Dispora Kutim

Meskipun dihina, dirinya tidak membalas hinaan tersebut. Bahkan, ejekan itu dianggap sebagai upaya diri dalam melatih kesabaran dan motifasi hidup. Karena ia yakin, di balik itu semua ada hikmahnya

Dirinya meminta kepada orang tua yang senasib dengannya, untuk tidak menyia-nyiakan buah hatinya tersebut. “Ini amanat dari Allah, jangan minder, jangan berkecil hati, jangan jauhi dia, tetapi sayang dan cintai dia, berikan dia semangat dan kasih sayang penuh,” pintanya.

Abang Gery bersama Ayahnya (Basuki Isnawan)

Mantan Kepala UPT. KPP ini berharap agar Pemerintah memperhatikan anak yang berkebutuhan khusus. Sehingga anak yang demikian ini memiliki wadah dalam menempuh pendidikan. Tidak lagi mengandalkan pendidikan non formal yang banyak mengeluarkan biaya besar.

“Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus atau ABK berbeda dengan Sekolah Luar Biasa (SLB). Sekolah ABK bisa berupa sekolah Inklusi di sekolah umum. Kita membutuhkan sekolah tersebut. Saya yakin banyak orang yang senasip dengan saya, tetapi saya diberi rejeki lebih, makanya bisa memberikan pendidikan formal dan less dirumah. Bagaimana yang tidak memiliki uang pasti mereka sangat sulit mendidik anaknya yang ABK” tutupnya (An)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *