Berita3.net, SANGATTA – Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) bergerak menuju fase krusial. Setelah sejumlah tahapan administrasi dan uji kompetensi dijalankan dalam beberapa pekan terakhir, kini proses memasuki sesi wawancara akhir yang dijadwalkan berlangsung pada 24-26 November 2026. Informasi ini disampaikan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kutim Misliansyah, saat ditemui Sabtu (22/11/2025).
Di ruang kerjanya, Misliansyah menjelaskan bahwa tahap wawancara akhir merupakan mekanisme pemetaan terakhir terhadap kompetensi, rekam jejak, serta kecakapan manajerial para peserta. Setelah tahap ini rampung, panitia seleksi akan melakukan penilaian komprehensif sebelum menetapkan tiga kandidat terbaik untuk masing-masing jabatan yang dibuka.
“Setelah tiga besar diumumkan, kami menyerahkan laporan lengkap kepada Bupati. Beliau yang kemudian melanjutkan prosesnya ke BKN untuk mendapatkan rekomendasi,” jelasnya.
Langkah selanjutnya berada di Badan Kepegawaian Negara (BKN). Tahapan ini, kata Misliansyah, menjadi fondasi untuk memastikan proses berjalan berdasarkan sistem merit, objektivitas, serta regulasi yang berlaku secara nasional. Rekomendasi dari BKN akan menjadi pijakan akhir bagi Bupati dalam menentukan satu nama yang akan menduduki jabatan pimpinan tinggi pratama tersebut.
“Prosedurnya jelas dan wajib dipatuhi. Setelah ada rekomendasi, barulah Bupati dapat menetapkan satu nama,” ujar Misliansyah.
BKPSDM menargetkan seluruh rangkaian seleksi ini selesai sebelum akhir Desember 2026. Selain mengisi formasi yang kosong saat ini, pemetaan kebutuhan jabatan hingga tahun mendatang telah disusun. Data sementara mencatat, terdapat delapan pejabat yang memasuki masa purna tugas sejak awal hingga akhir 2026. Empat di antaranya akan pensiun pada Desember tahun ini, sementara empat lainnya menyusul sepanjang tahun depan.
“Kemungkinan paling tidak ada delapan jabatan yang akan dibuka kembali tahun depan,” ungkap Misliansyah yang akrab disapa Ancah.
Ia menuturkan, dinamika tersebut menuntut BKPSDM untuk kembali menyiapkan siklus seleksi terbuka agar struktur organisasi pemerintah daerah tetap berjalan efektif.
Dengan standar seleksi yang semakin transparan dan terukur, Pemkab Kutim berharap pejabat yang terpilih nantinya mampu menunjang percepatan pembangunan, memperkuat tata kelola birokrasi, serta memastikan pelayanan publik yang profesional. Proses panjang ini bukan sekadar formalitas, tetapi upaya menjaga keberlanjutan kepemimpinan yang berbasis integritas dan kompetensi. (Adv/setkab_ktm)









