Berita3.net, Sangatta – Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF SKB) Kutim dibawah pimpinan Achmad Junaidi B saat ini tengah gencar menjalankan lima program unggulan yakni, program paket ijazah A B dan C, pendidikan paud, taman bacaan masyarakat, keterampilan masyarakat, dan keasraan fungsional.
Bahkan yang menjadi utama bagi Achmad ialah program paket ijazah A B C, dirinya akan melakukan sistem jemput bola atau dilaksanakan secara door to door disetiap desa, dengan tujuan untuk memberantas anak putus sekolah.
“Kita gencar dalam hal memberantas anak putus sekolah, jumlahnya kita kurang tahu, namun yang pasti disetiap daerah di Kutim ini pasti ada anak putus sekolah, untuk itu kita laksanakan door to door disetiap desa,” pungkasnya saat usai serah terima jabatan. Jumat (17/02/2020)
SPNF SKB kini tak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya kesetaraan pendidikan non formal kini sudah sama rata dengan formal, pembedaanya hanyalah ijazah yang bertuliskan paket A B atau C.
Yusni Ronting kepala SPNF SKB sebelumnya menuturkan, sekira 20 orang lulusan SPNF SKB sudah mampu mandiri dalam menjalankan usahanya, diantaranya ada yang menjadi penata rias kelas ringan dan tata boga.
“Sekitar 20 orang sudah bergerak mandiri setelah lulus dari sini, SPNF SKB tidak hanya memberikan pendidikan formal saja tapi keterampilan pun diajarkan. Metode belajarnya setiap hari selama 21 hari dan alhamdulillah 20 orang tersebut mampu bergerak secara mandiri kini,” ungkapnya.
Di Kutim, terdapat dua SPNF SKB dan 21 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), diketahui SPNF SKB dibawah naungan pemerintah berbeda dengan PKBM yang individu atau berdiri sendiri. (Suaraindonesia/As)
