Berita3.net, BALIKPAPAN- Banjir lumpur menerjang pemukiman warga RT 35 Kelurahan Prapatan, kecamatan Balikpapan Kota pada Senin (8/11) sekitar pukul 08.00 Wita.
Banjir terjadi lantaran hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak dinihari, sehingga tebing yang berbatasan dengan perumahan Pertamina alami longsor dan membanjiri rumah warga.
Salah seorang warga terkejut saat melihat aliran air yang bercampur dengan lumpur.”saya pas lagi nonton tv terus ada suara gubrak, pas saya buka pintu ternyata sudah penuh lumpur didepan,”kata Kartina dilokasi kejadian.
Dengan adanya kejadian tersebut warga bergotong royong membersihkan lumpur yang ada bersama jajaran BPBD, TNI Polri dan juga relawan.

Lurah Prapatan Reza Difa yang juga turun ke lokasi mengatakan bahwa banjir lumpur dan berbau minyak tersebut berasal dari kawasan Pertamina.
“Tepat jam 8 pagi terjadi air beserta lumpur dari arah Pertamina kemungkinan dari parit yang jebol. Ini juga ada berbau minyak makanya mau dicek apakah ada kebocoran,”ungkapnya.
Dirinya berharap agar permasalahan yang ada segera diatasi karena berdampak kepada warga di RT 35.”Saya berharap dari Pertamina cepat turun lihat lokasi langsung tindaklanjutnya seperti apa kedepan karena dampaknya ke warga sekitar, karena sa gat berbahaya,”jelasnya.
Sementara itu kepala BPBD Balikpapan Suseno yang turun ke lokasi menyampaikan bahwa banjir tersebut akibat parit yang tersumbat.”Kami sudah meninjau bersama Pertamina, dimana ternyata ada parit yang tersumbat sehingga airnya meluap sekarang sudah dibersihkan,”jelas Suseno.
Selain itu Suseno juga mengharapkan Pertamina membersihkan sedimentasi dan dijelaskan di daerah tersebut tidak ada jalur minyak.”Gak ada pipa bocor, karena disini gak ada pipa Pertamina,”imbuhnya.

Sementara itu Area Manager Communications, Relations & CSR Pertamina RU V Balikpapan, Ely Chandra menyampaikan bahwa lokasi tersebut memang berbatasan dengan Perumahan Pertamina dan saat ini pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut.
“Dari sisi Pertamina kami juga masih melakukan evaluasi dari aliran air yang mungkin mengalir dari komplek. Memang tadi malam hujannya cukup deras, apakah dipengaruhi dari curah hujan yang cukup tinggi atau apa. Kalau kita lihat kan area perbatasan ini hutan, ada banyak pohonnya. Apakah curah hujan yang terlalu tinggi sehingga airnya mengalir ke perumahan warga,”Jelas Ely.
Terkait adanya bau minyak yang diduga bercampur dalam lumpur yang mengalir tersebut, Ely katakan belum mengetahui hal itu. Namun pihaknya memastikan bahwa di kawasan tersebut tidak ada pipa Pertamina.
“Kalau bau minyak kita harus perhatikan, karena kan disini tidak ada aktivitas produksi, apakah itu bersumber dari titik mana saya juga belum tahu. Tapi dapat dipastikan ini berbatasan dengan perumahan bukan dengan fasilitas produksi. Tidak ada pipa juga disitu, karena ini komplek perumahan bukan produksi,” pungkasnya. (Jml)






