Berita3.net, MUARA ANCALONG – Dunia pendidikan di Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur, terus menunjukkan tren pertumbuhan yang menggembirakan. Camat Muara Ancalong, Muh. Harun Al Rasyid, menilai bahwa kualitas pendidikan di wilayahnya sudah berada pada jalur yang cukup baik berkat tingginya partisipasi masyarakat dan peningkatan layanan sekolah. Namun, ia menegaskan bahwa sejumlah tantangan besar masih menunggu untuk diselesaikan, terutama persoalan akses digital yang belum merata.
Menurut Harun, beberapa desa saat ini mulai merasakan manfaat dari penguatan jaringan internet. Desa Klinjau menjadi salah satu contoh yang telah menikmati akses yang lebih stabil berkat pemasangan perangkat Starlink serta dukungan program digitalisasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Meski demikian, kondisi tersebut baru dinikmati sebagian kecil wilayah.
“Masih ada desa di hulu seperti Senyur dan Tanah Hulu yang belum mendapatkan jaringan internet memadai. Padahal kebutuhan internet bagi pelajar sekarang itu sangat urgen,” ujarnya. Ia menambahkan, keterbatasan akses digital masih menjadi hambatan utama bagi siswa dalam mengakses materi pembelajaran dan mengikuti perkembangan informasi.
Selain peningkatan konektivitas, Harun menyoroti kebutuhan akan pengembangan kompetensi praktis bagi generasi muda. Ia berharap keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) atau program pelatihan vokasi dapat segera diwujudkan di Muara Ancalong. Kehadiran BLK dinilai mampu membuka peluang besar agar pemuda memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan lapangan kerja modern.
“Banyak pemuda kita yang sudah berpendidikan tinggi dan berkontribusi di pemerintahan desa. Jika ada pelatihan yang diselenggarakan pemerintah maupun perusahaan, itu akan menjadi nilai tambah besar bagi mereka,” kata Harun.
Di sisi lain, persoalan Anak Tidak Sekolah (ATS) masih menjadi tantangan tersendiri. Temuan ATS masih terjadi di sejumlah desa, mulai jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Pemerintah kecamatan sedang melakukan verifikasi data untuk mengetahui penyebab utama dan jumlah pastinya. Harun menduga tekanan ekonomi keluarga menjadi salah satu faktor dominan.
Meski berbagai persoalan itu masih membayangi, Harun tetap optimistis. Ia meyakini bahwa dengan pemerataan internet, peningkatan fasilitas belajar, serta kolaborasi yang lebih intens antara pemerintah daerah dan pihak perusahaan, kesenjangan pendidikan di Muara Ancalong dapat semakin diperkecil.
“Kalau semua infrastruktur kita merata, pendidikan di Muara Ancalong akan maju lebih cepat dan lebih adil bagi seluruh anak-anak kita,” tutupnya. (Adv/diskominfo_ktm)






