Berita3.net, SANGATTA – Agar laporan pertanggung jawaban Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat dilaksanakan dengan baik, Dinas Perdidikan Kutim menggelar rapat virtual melalui konferensi video membahas penerapan Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) BOS. Rapat tersebut diikuti Kepala Sekolah SD dan SMP serta operator, dilakukan secara bertahap perzona.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kutim, Roma Malau, Dana BOS tahap I di Kutim sudah cair. Sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat, pelaporannya harus dilakukan secara online. Untuk itu, Disdik memberikan pelatihan penggunaan aplikasi ARKAS BOS. Adapun narasumbernya, tim verifikator dari Disdik Kutim yang telah dilatih sebelumnya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Saya bersyukur sekolah di Kutim telah mulai melaksanakan laporannya secara online. Kemudian, saat situasi seperti ini, ditengah pandemi COVID-19, tidak menjadi penghalang kita dalam menyampaikan pelaporan. Kita juga selalu koordinasi dengan semua sekolah, walau tidak dengan tatap muka langsung,” ucap Roma.
Roma menambahkan, pelaksanaan pelatihan dibagi dalam 4 zonasi. Untuk zona I, sudah selesai minggu lalu. Selanjutnya, dilangsungkan bagi zona yang belum melaksanakan. Implementansi ARKAS BOS ini sesuai dengan edaran Menteri Keuangan. Semua anggaran harus dilaporkan secara transparan. Untuk itu Disdik Kutim selalu berkoordinasi dengan setiap operator dan Kepala Sekolah di 18 Kecamatan melalui konferensi video.
“Karena COVID-19, kami tidak bisa bertatap muka langsung. Tetapi kami tetap berusaha melalui konferensi video,” tutur Roma.
Untuk zona I yakni Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Rantau Pulung, Bengalon dan Teluk Pandan sudah sampai ketahap pengesahan dan tidak masalah. Hari ini, Kecamatan Karangan. Roma bersyukur seluruh sekolah sudah paham mengenai ARKAS BOS.
“Saya sangat bersyukur walaupun kondisi dibulan puasa dan juga COVID-19, namun semua guru-guru, operator sekolah dan Kepala Sekolah terus melaksanakan tugasnya dengan baik. Terima kasih atas dedikasi dan inovasi, serta terus bersinergi dengan Disdik,” ujarnya.
Menurut Roma, Disdik Kutim sampai hari ini terus bekerja maksimal melayani guru-guru dalam penggunaan BOS. Bahkan sampai hari minggu sekalipun tetap dilayani, karena bisa dikerjakan dari rumah. Namun untuk daerah yang masih susah jaringan internet, maka Disdik menyiasatinya dengan mengirim tim verifikator untuk melatih.
“Agar pelaporan bisa berjalan dengan baik,” tutup Roma. (hms15/hms3/An).