Berita3.net, Sangatta – Kajian Model Taman Botani untuk Kabupaten Kutai Timur mulai lebih terarah dan terfokus pada tujuan menjadi kebun raya.
Kajian yang dilakukan di Ruang Rapat Bappeda dan Melalui Video Zoom Meeting Kamis, 13/8/2020 menghadirkan pembicara dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Joko Ridho Witono.
Pembahasan mengenai tematik tentu menjadi pembahasan yang utama, selain itu Dr. Joko mengarahkan harus adanya disiapkan masterplan.
“Masterplan ini penting, karena di sana nantinya akan memuat perencanaan-perencanaan serta tata kelola kebun raya yang baik” ujarnya.
“Di dalam masterplan juga harus memuat beberapa hal penting, contohnya saja harus dijelaskan penguatan fungsi kebun raya itu sendiri” lanjutnya.
Untuk memudahkan dalam penyusunan masterplan, Dr. Joko menambahkan bahwa harus berdasar pada peraturan presiden nomor 98 tahun 2011 tentang kebun raya.
Turut hadir juga narasumber yang lain, ada Dina Safarinanugraha (LIPI), Yunus Puratmoko (Kebun Raya Indrokilo), Arrizal Rahman (Kebun Raya Balikpapan).
Narasumber dalam pemaparannya tidak terlalu jauh berbeda karena pada dasarnya rapat tersebut membahas terfokus pada kajian taman botani yang rencananya akan dijadikan kebun raya.
Dalam kajian Kaltim Forest Project yang telah dimulai tahun 2017 yang lalu dan ditargetkan selesai pada tahun 2024 memang tidak mudah namun tidak terlalu sulit juga.
Kalfor project telah menyiapkan desain kebun raya Kutai Timur dan akan diluncurkan ketika semuanya telah rampung dan siap.
“Tentunya kami terus melakukan pengkajian-pengkajian, harapan kami hari ini Pemda (Plt. Bupati Kutim) dapat hadir agar bisa kita mendengarkan saran dan masukan beliau. Namun paling tidak apa yang kita rencanakan sudah masuk di Bappeda” ujar phantom Priyandoko.
Hingga hari ini, kesiapan memang belum rampung dikarenakan harus dilakukan pengkajian yang mendalam dan penelitian langsung ke lapangan.
Bappeda dalam hal ini sebagai perpanjangan tangan pemda Kutai Timur mensupport dan siap menindak lanjuti rekomendasi dan hasil kajian yang dilakukan oleh tim dalam hal ini Kaltim Forest Project dan Tri Silva Bersaudara. (Arn)